Kendrick Lamar kembali memanaskan dunia musik dengan perilisan lagunya yang kontroversial, "Not Like Us." Lagu ini tidak hanya menarik perhatian karena liriknya yang kuat dan penuh kritik sosial, tetapi juga memicu spekulasi bahwa lirik tersebut ditujukan untuk rival lamanya, Drake. Bagi para penggemar musik hip-hop, ketegangan antara kedua bintang ini bukanlah hal baru, dan "Not Like Us" tampaknya menjadi babak terbaru dalam perseteruan yang sudah berlangsung lama.
"Not Like Us" berisi lirik yang dengan tajam menyinggung isu otentisitas dan ketidaksetaraan, mengkritik figur-figur tertentu dalam industri musik yang dianggap "palsu" atau kurang berjiwa. Banyak pengamat dan penggemar berpendapat bahwa Lamar secara halus mengarahkan kritiknya kepada Drake, yang dikenal dengan pendekatan komersial dalam musiknya. Lamar, yang sering dianggap sebagai rapper dengan lirik yang lebih dalam dan sarat makna, mungkin merasa bahwa popularitas Drake tidak selalu berbanding lurus dengan kualitas musik yang otentik. Ini bukan kali pertama Lamar menyentil Drake, dan "Not Like Us" mungkin menjadi respons terhadap dominasi Drake di kancah musik mainstream.
Dalam lagu tersebut, Lamar berbicara tentang kelompok-kelompok di masyarakat yang menikmati hak istimewa yang tidak dirasakan oleh kelompok minoritas. Kritikan tajam ini bisa dilihat sebagai refleksi dari pandangan Lamar terhadap industri musik itu sendiri—di mana artis-artis yang menekankan kualitas dan pesan sering kali kalah oleh mereka yang lebih fokus pada hits komersial. Meskipun Lamar tidak secara eksplisit menyebut nama, lirik-lirik seperti "mereka tidak seperti kita, hanya mencari sukses tanpa jiwa" sangat mungkin ditujukan untuk Drake, yang beberapa kali dikritik karena pendekatannya yang lebih pop dibandingkan dengan akar hip-hop.
Tidak hanya soal rivalitas pribadi, "Not Like Us" juga menyentuh isu-isu sosial yang lebih besar. Lamar selalu dikenal sebagai rapper yang lantang bersuara tentang ketidakadilan rasial dan sosial, dan lagu ini tampaknya menjadi perpanjangan dari komitmen tersebut. Dia menggunakan panggungnya untuk berbicara tentang ketimpangan sosial yang mendalam dan bagaimana perbedaan kelas dan ras memainkan peran penting dalam distribusi kekuasaan dan kesempatan.
Reaksi publik terhadap "Not Like Us" sangat beragam. Bagi banyak pendukung Lamar, lagu ini adalah contoh sempurna dari keberanian dan kecerdasannya dalam menyuarakan ketidakadilan. Namun, seperti biasa dalam setiap perseteruan selebriti, ada pihak yang membela Drake dan melihat kritikan Lamar sebagai serangan yang tidak perlu. Meskipun demikian, kontroversi ini justru meningkatkan popularitas lagu dan menempatkannya di pusat perhatian, baik di kalangan penggemar hip-hop maupun media massa.
Lagu ini juga memberikan implikasi budaya dan politik yang lebih luas. Selain memicu diskusi tentang persaingan dalam industri musik, "Not Like Us" memicu percakapan tentang ketidaksetaraan struktural di dunia nyata. Lamar dengan cerdas menghubungkan isu-isu pribadi dengan persoalan yang lebih besar, membuat karyanya relevan tidak hanya sebagai karya seni, tetapi juga sebagai komentar sosial.
Pada akhirnya, "Not Like Us" adalah bukti dari ketajaman Kendrick Lamar dalam menciptakan musik yang penuh makna dan mampu menginspirasi diskusi. Perseteruan panas dengan Drake, meski mungkin hanya salah satu elemen dari lagu ini, memperlihatkan bahwa rivalitas dalam dunia musik hip-hop masih menjadi salah satu daya tarik terbesar bagi para penggemar. Entah bagaimana perkembangan selanjutnya, satu hal yang pasti: Kendrick Lamar tidak takut untuk terus berbicara, baik melalui musiknya maupun di luar panggung.
Sumber:
- Billboard. (2024). Kendrick Lamar’s “Not Like Us” Sparks Controversy: A Deeper Look at the Lyrics. Retrieved from https://www.billboard.com
- Rolling Stone. (2024). Not Like Us: Kendrick Lamar’s Latest Track Faces Mixed Reactions. Retrieved from https://www.rollingstone.com
- Complex. (2024). Kendrick Lamar's Not Like Us: A Radical Call for Justice. Retrieved from https://www.complex.com
Komentar
Posting Komentar